Isi dan Bagian Dari Kitab Mahabarata
Nama kitab 
 | 
  
Keterangan 
 | 
 
Kitab Adiparwa berisi berbagai cerita yang
  bernafaskan Hindu, seperti misalnya kisah pemutaranMandaragiri, kisah Bagawan Dhomya yang menguji ketiga
  muridnya, kisah para leluhur Pandawa danKorawa, kisah kelahiran Rsi Byasa, kisah masa kanak-kanak Pandawa dan
  Korawa, kisah tewasnyarakshasa Hidimba di tangan Bhimasena, dan kisah Arjuna mendapatkan Dropadi. 
 | 
 |
Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah balairung untuk
  main judi, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan dimenangkan
  selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus
  mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa
  penyamaran selama 1 tahun. 
 | 
 |
Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama
  masa 12 tahun pengasingan diri di hutan. Dalam kitab tersebut juga
  diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk memperoleh senjata
  sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita Arjunawiwaha. 
 | 
 |
Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu
  tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata setelah mengalami
  pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli
  agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak kuda, Sahadewa sebagai pengembala, danDropadi sebagai penata rias. 
 | 
 |
Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang
  persiapan perang keluarga Bharata (Bharatayuddha). Kresna yang bertindak sebagai juru
  damai gagal merundingkan perdamaian dengan Korawa. Pandawa dan Korawamencari sekutu
  sebanyak-banyaknya di penjuru Bharatawarsha, dan hampir seluruh Kerajaan
  India Kunoterbagi
  menjadi dua kelompok. 
 | 
 |
Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang
  menceritakan tentang pertempuran di Kurukshetra. Dalam beberapa
  bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna dan Arjuna menjelang perang
  berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab Bhagavad
  Gītā.
  Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya Resi Bhisma pada hari kesepuluh
  karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Srikandi. 
 | 
 |
Kitab Dronaparwa menceritakan kisah
  pengangkatan Bagawan Drona sebagai panglima perang
  Korawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Drona
  gugur di medan perang karena dipenggal olehDrestadyumna ketika ia sedang
  tertunduk lemas mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya,Aswatama. Dalam kitab tersebut
  juga diceritakan kisah gugurnya Abimanyu dan Gatotkaca. 
 | 
 |
Kitab Karnaparwa menceritakan kisah
  pengangkatan Karna sebagai panglima perang
  oleh Duryodana setelah gugurnya Bhisma, Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab
  tersebut diceritakan gugurnya Dursasanaoleh Bhima. Salya menjadi kusir kereta
  Karna, kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di
  tangan Arjuna dengan senjata Pasupati pada hari ke-17. 
 | 
 |
Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan
  Sang Salya sebagai panglima perang Korawa pada hari ke-18. Pada
  hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah ditinggal sekutu dan
  saudaranya, Duryodanamenyesali perbuatannya
  dan hendak menghentikan pertikaian dengan para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan
  para Pandawa sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima.
  Dalam perkelahian tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima. 
 | 
 |
Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan
  dendam Aswatama kepada tentara Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Kertawarma menyusup ke dalam kemah
  pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah itu
  ia melarikan diri ke pertapaan Byasa. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa
  dan terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan Kresna dapat menyelesaikan
  permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan menjadi
  pertapa. 
 | 
 |
Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum
  wanita yang ditinggal oleh suami mereka di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara
  pembakaran jenazah bagi mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada
  leluhur. Pada hari itu pula Dewi Kunti menceritakan kelahiran Karnayang menjadi rahasia pribadinya. 
 | 
 |
Kitab Anusasanaparwa berisi kisah
  penyerahan diri Yudistira kepada Resi Bhisma untuk menerima ajarannya.
  Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang berbagai upacara,
  kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia
  dengan tenang. 
 | 
 |
Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah
  pelaksanaan upacara Aswamedha oleh Raja Yudistira. Kitab tersebut juga
  menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para Raja di
  dunia, kisah kelahiran Parikesit yang semula tewas dalam
  kandungan karena senjata sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri
  Kresna. 
 | 
 |
Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah
  kepergian Drestarastra, Gandari, Kunti, Widura, dan Sanjaya ke tengah hutan, untuk
  meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan tahta sepenuhnya kepada
  Yudistira. Akhirnya Resi Narada datang membawa kabar
  bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri. 
 | 
 |
Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan
  bangsa Wresni. Sri Kresna meninggalkan
  kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi Dwarawati dan mendapati bahwa kota
  tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, Pandawa dan Dropadi menempuh hidup “sanyasin”
  atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana. 
 | 
 |
Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah Yudistira yang mencapai puncak
  gunung Himalaya dan dijemput untuk
  mencapai surga oleh Dewa Indra. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh
  seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh
  meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang
  sebenanrnya, yaitu Dewa Dharma. 
 | 
 
No comments:
Post a Comment