Thanks For Visiting My Blog
Hai jalan yang dicari sayang
perjanjian
Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
Sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
Sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
Sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
Sungguh pembunuhan di dalam negri
sebagai bunga bangsa
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
bunga bertaburan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
bunga bertaburan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan
Makna lagu :
Lagu Yamko Rambe
Yamko adalah lagu yang bertemakan tentang peperangan. Walaupun tempo lagunya
cepat dan terkesan riang, sebenarnya makna dari lagu ini cukup menyedihkan.
Lagu ini menceritakan tentang sebuah pertikaian yang terjadi
di dalam negeri. Di dalam lagu lagu ini,
pelantun lagu ingin menjadi bunga bangsa. Bunga bangsa yang dimaksud adalah pahlawan yang rela
berkorban, bahkan
sampai mati, untuk mempertahankan negara Indonesia ini dari para penjajah.
Arti Lagu: O Ina Ni Keke 
| 
   
Teks 
 | 
  
   
Arti 
 | 
 
| 
   
O Ina Ni Keke 
 | 
  
   
O Ibu dari Keke ( Keke adalah nama
  panggilan untuk anak perempuan) 
 | 
 
| 
   
Mange Wisa Ko 
 | 
  
   
Mau pergi ke mana kau 
 | 
 
| 
   
Mange wi ti Wenang 
 | 
  
   
Mau ke Manado 
 | 
 
| 
   
Tu meles Walekow 
 | 
  
   
Mau membeli “walekow” 
 | 
 
| 
   
Ref: 
 | 
  |
| 
   
Wehane, wehane, wehane toyo 
 | 
  
   
Berilah, berilah, berilah sedikit 
 | 
 
| 
   
Zeimo siapa 
 | 
  
   
Sudah tidak ada 
 | 
 
| 
   
Ko tare mahaley 
 | 
  
   
Kau baru meminta 
 | 
 
Keterangan:
- Lagu
     ini merupakan semacam dialog antara dua orang, yaitu seorang ibu dengan
     seorang lain yang sudah dikenalnya. Dialog ini tampaknya terjadi  “di
     tengah “ jalan. Kedekatan si Ibu dan  partner dialognya tampak pada
     jawaban yang jujur dan “to the point” yang diberikan oleh si Ibu ketika
     ditanya “mau ke mana?”. Dalam masyarakat Tombulu, pertanyaan  “mau ke
     mana” adalah pertanyaan yang umum dan bisa diajukan kepada siapa saja
     tanpa melihat kedekatan hubungan atau sekedar pertanyaan “basa-basi”. Yang
     menentukan kualitas hubungan mereka adalah jawaban yang diberikan . Jika
     yang ditanya merasa bahwa itu hanya pertanyaan “basa-basi” maka dia hanya
     akan menjawab: “mange witi’i” (“mau pergi ke sana”, sambil yang
     bersangkutan mengarahkan tangannya ke depan atau bahkan menjawab “mange ti
     anu”/mau pergi ke suatu  tempat). Jawaban yang sedemikian tidak akan
     membuat si penanya tersinggung kecuali kalau si penanya itu sendiri merasa
     bahwa hubungan mereka cukup dekat. Biasanya dia akan meminta jawaban yang
     lebih spesifik. Pada dialog lagu O Ina Ni Keke, jelas sekali kalau si Ibu
     memberi jawaban yang jelas yaitu “Mau ke Manado”
 - Teks
     lagu di atas mungkin merupakan versi  “yang salah” bagi mereka yang
     biasa melihat tulisan yang umumnya ada maupun mendengarkan lagu itu dalam
     berbagai rekaman. Akan tetapi, jika konsisten bahwa O Ina Ni Keke itu
     semuanya berdasarkan  pada bahasa Tombulu maka teks di atas
     sepertinya yang paling mendekati versi Tombulu yang sebenarnya. Pertama,
     ada yang menulis “mange ATI wenang” bukan “mange WITI wenang” kemungkinan
     terpengaruh dengan dialek Tonsea atau dialek suku lainnya di Minahasa
     mengingat Minahasa terdiri dari beberapa suku besar atara lain Tombulu,
     Tonsea, Tondano, dll yang memiliki bahasa yang berbeda. Demikian juga
     penggunaan  “Daimo siapa ko tare makiwe” bukan “Zeimo siapa ko tare
     mahaley” tidak lepas dari pengaruh bahasa bukan Tombulu.
 - Kata
     yang cukup membingungkan sampai saat ini adalah “Walekow” (Versi Tonsea
     “Baleko”). Kata tersebut sulit untuk diterjemahkan dan masih simpang siur pemahamannya.
     Ada yang menggatakan “Walekow” berasal dari dua kata yaitu “wale” (rumah)
     dan “koki” (kecil). Terjemahan itu tentu tidak bisa diterima karena
     membeli rumah tidak mungkin ke Manado mengingat rumah  orang Tombulu
     justru terbuat dari kayu dan sebaliknya orang yang di Manado (kota) yang
     kadang pergi membeli rumah di desa (rumah panggung yang knock down).
     Selain itu, si ibu diminta untuk membagi “walekow” tersebut meski hanya
     sedikit. Kalau “walekow” itu rumah tentu tidak bisa dibagi dan tentu tidak
     habis secepatnya seperti yang disampaikan oleh Ibu dari Keke. Keke
     merupakan nama panggilan kesayangan untuk anak perempuan. Oleh karena itu,
     mungkin “walekow” adalah nama suatu benda khas kota yang sering dijadikan
     “oleh-oleh” atau sejenis makanan yang agak sulit didapatkan di luar kota
     Manado.
 - “Keanehan”
     yang lebih mendasar pada lagu O Ina Ni Keke justru terletak pada kurun
     waktu peristiwa itu terjadi. Dialog pertama (sebelum Ref) jelas
     menunjukkan bahwa Ibu dari Keke BELUM ke Manado (mange wisako=mau kemana).
     Akan tetapi pada dialog kedua (Ref), pasangan dialog dari si Ibu sudah
     meminta  apa yang sebelumnya baru akan dibeli si Ibu di Manado
     (wehane, wehane, wehane toyo = berilah, berilah, beri walau hanya sedikit;
     Zeimo siapa, ko tare mahaley = sudah tidak ada, baru kamu meminta).
     Mungkin pencipta lagu itu memang menyatukan dua peristiwa berbeda yaitu
     sebelum si Ibu berangkat ke Manado dan peristiwa setelah si ibu kembali
     dari Manado. Kemungkinan lain, terjadi perubahan pada teks itu setelah
     lama lagu itu diciptakan yang mana “bentuk lampau” (past tense) pada
     dialog pertama telah diubah menjadi “bentuk sekarang” (present tense).
     Jika terjadi demikian maka teks O Ina Ni Keke pada dialog pertama akan
     menjadi: O Ina Ni Keke, MANGEME wisako (O ibu dari Keke, baru darimana
     kau); MANGEME ti wenang (baru saja pergi ke Manado): TIMELESE walekow
     (telah membeli walekow). Mana yang benar, apa masih ada yang peduli???
 
Arti Lagu: ESA MOKAN 
| 
   
Teks 
 | 
  
   
Arti 
 | 
 
| 
   
Esa mokan 
 | 
  
   
Hanya Satu 
 | 
 
| 
   
Genangku
  wia niko 
 | 
  
   
Harapanku
  padamu 
 | 
 
| 
   
Tia mo mah
  zua-zua genang 
 | 
  
   
Jangan
  mendua hati 
 | 
 
| 
   
E 
  Karia 
 | 
  
   
E 
  Sahabat (kekasih) 
 | 
 
| 
   
Ref: 
 | 
  |
| 
   
Mengaley -
  mengaleyuman 
 | 
  
   
Senantia
  berdoa/meminta 
 | 
 
| 
   
Wia Si Opo
  Wailan 
 | 
  
   
Pada
  Tuhan   
 | 
 
| 
   
Pakatuan,
  Pakalawiren,  kita zua ya 
 | 
  
   
Diberi
  umur panjang,  diberkati, kita berdua 
 | 
 
Arti per-kata nya saya nggak tahu.
Yang saya tahu, Sajojo adalah lagu yang berkisah tentang perempuan cantik dari desa. Perempuan yang dicintai ayah dan ibu berikut para laki-laki desa. Perempuan yang didamba laki- laki untuk bisa berjalan-jalan bersamanya.
Yang saya tahu, Sajojo adalah lagu yang berkisah tentang perempuan cantik dari desa. Perempuan yang dicintai ayah dan ibu berikut para laki-laki desa. Perempuan yang didamba laki- laki untuk bisa berjalan-jalan bersamanya.
ALWAYS REMEMBER : http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMakasih
ReplyDeleteMakasih
ReplyDeletelirik lagu daerah Maluku juga tolong ditambahkan ya, biar lebih lengkap. banyak lirik lagu daerah ambon maluku yang baru dan populer.
ReplyDeleteBagus blogs nya, tapi kita ada yang lebih menarik film drama korea bermutu untuk disaksikan, sekarang ada yang lebih mudah, Download aplikasi drama korea secara gratis drama korea dilayar smartphone kamu hanya dengan Download MYDRAKOR di Googleplay, gratis bisa nonton dimana dan kapan saja.
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main
https://www.inflixer.com/