Pages

Social Icons

Beranda

Sunday, 10 June 2012

Tentang PMR & PMI

Terimakasih Atas Kunjungannya


APAKAH PMR ITU?
PMR (Palang Merah Remaja) adalah wadah kegiatan remaja di sekolah atau Lembaga pendidikan formal dalam kepalangmerahan melalui program Ekstra Kurikuler.
APAKAH MANAJEMEN PMR ITU?
Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI. Tujuan dari manajemen PMR adalah untuk membangun dan membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpoman pada prinsip kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.
SIKLUS MANAJEMEN PMR

PEREKRUTAN
Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok PMR melalui proses promosi, pendaftaran, dan wawancara. Perekrutan dilakukan minimal setahun sekali pada bulan Juli-Agustus .
Syarat untuk menjadi anggota PMR adalah :
  1. WNI atau WNA yang sedang berdomisili di Indonesia
  2. Berusia 7-20 tahun dan belum menikah.
  3. Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA
  4. Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar kepalangmerahan.
  5. Mendapat persetujuan orang tua/wali.
  6. Menyerahkan formulir pendaftaran ke Pembina PMR di sekolah yang selanjutnya akan diteruskan ke PMI Markas setempat. Sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan masing-masing, maka anggota PMR akan dikelompokan menjadi :
  • PMR MULA : usia 7-12 tahun atau setingkat SD
  • PMR MADYA : usia 12-16 atau setingkat SLTP
  • PMR WIRA : usia 16-20 atau setingkat SLTA
PELATIHAN

Pelatihan ditujukan untuk menguatkan karakter anggota PMR untuk meningkatkan keterampilan hidup sehat dan menjadi relawan, anggota PMr tidak hanya tahu dan terampil tapi juga perlu memahami dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam proses pelatihan.
Materi dalam pelatihan PMR meliputi : Gerakan Kepalangmerahan, Kepemimpinan, Pertolongan Pertama, Sanitasi dan kesehatan, Kesehatan remaja, Kesiapsiagaan bencana dan Donor Darah.
TRI BHAKTI PMR
Melibatkan anggota PMR dalam berbagai kegiatan kepalangmerahan merupakan karya dan bakti nyata setelah mengikuti pelatihan, pengakuan terhadap keberadaan dan kompetensi dalam meningkatkan kualitas anggota dan organisasi serta memberikan jawaban atas berbagai minat bergabungnya remaja dengan PMI. Setelah rekruitmen kemudian mengikuti orientasi dan pelatihan dasar PMR di sekolah, Anda dapat terlibat dalam berbagai kegiatan, antara lain :
  1. Pengumpulan bantuan di sekolah untuk korban Bencana.
  2. Bhakti sosial dengan kunjungan ke Rumah Sakit atau Panti Jompo/asuhan untuk perawatan keluarga, gerakan kebersihan lingkungan, dlsb.
  3. Ikut gerakan kakek/nenek angkat asuh
  4. Ikut pelatihan remaja sebaya di bidang kesehatan remaja dan HIV/AIDS.
  5. Donor darah siswa
  6. Seni (majalah dinding, lomba-lomba)
  7. Pertukaran album, program persahabatan remaja palang merah regional/internasional
  8. Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) PMR.
Ruang lingkup kegiatan PMR ini dikenal dengan “Tri Bakti Remaja”, yang meliputi :
  1. Berbakti pada masyarakat
  2. Mempertinggi keterampilan & memelihara kebersihan dan kesehatan
  3. Mempererat persahabatan nasional & internasional.
PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN
Pengakuan dan penghargaan bertujuan untuk :
  1. Memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI
  2. Memberikan rasa bangga dan kesadaran akan kualitasnya bahwa meskipun masih remaja mereka dapat berperan untuk kemanusiaan
  3. Meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen
  4. Meningkatkan kualitas kegiatan kepalangmerahan
Dalam rangka memberikan pengajuan dan penghargaan terhadap PMR, PMI Kota Surakarta telah berhasil menyelenggarakan event PMR Awards yang merupakan sebuah kegiatan dalam program kerja PMR. Kegiatan ini merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh PMI Kota dalam mengapresiasi potensi para anggota PMR yang masih exist, yang mengacu pada peningkatan mutu SDM anggota PMR.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi adalah proses berkelanjutan dan melekat pada keseluruhan siklus. Memerlukan waktu untuk memantau bagaimana mereka melakukan kegiatan, apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan menjawab kebutuhan mereka, merupakan sebagian dari tahapan pemantauan dan evaluasi , yang jika tidak dilakukan menunjukkan ketidakpedulian PMI terhadap kualitas anggota, kegiatan, dan Tri Bhakti yang sedang dilakukan.

 
Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI)

Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) - Pada saat PMI baru terbentuk, banyak kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana, peralatan dan sumber daya manusia membuat gerak langkah PMI sedikit terhambat. Namun hambatan ini teratasi dengan banyaknya sukarelawan yang bersedia bergabung dan membantu PMI. Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi sedikit dapat teratasi. Sebagai kegiatan awal, dibentuklah Pasukan Penolong Pertama (Mobile Colone) oleh cabang-cabang PMI. Saat itu baru terbentuk 40 cabang PMI di seluruh Indonesia. Anggota Pasukan Penolong Pertama direkrut dari pelajar sekolah tinggi dan menengah.Pada permulaan tahun 1946, terkumpul 60 orang pelajar wanita yang dididik untuk menjadi pembantu juru rawat. Mereka dilatih dan diasramakan di Gedung Chr.HBS Salemba, Jakarta. Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Setelah menyelesaikan pelatihannya, sukarelawan itu dikirim ke berbagai daerah di luar Jakarta, termasuk ke daerah-daerah yang masih dilanda pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang Merah Indonesia semakin menunjukan keberadaannya sebagai lembaga yang melakukan kegiatan kepalangmerahan di Indonesia. Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan dalam bertindak, maka PMI perlu mendapat perlindungan hukum dari negara. Perlindungan hukum itu juga merupakan syarat yang harus diberikan oleh negara, yang diatur oleh hukum internasional, sebagaimana telah disepakati oleh seluruh negara di dunia, bahwa satu negara hanya boleh memiliki satu badan kepalangmerahan.

No comments:

Post a Comment