APAKAH PMR ITU?
PMR (Palang Merah Remaja) adalah wadah kegiatan remaja di sekolah atau
Lembaga pendidikan formal dalam kepalangmerahan melalui program Ekstra
Kurikuler.
APAKAH MANAJEMEN PMR ITU?
Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota remaja
PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan pelayanan PMI.
Tujuan dari manajemen PMR adalah untuk membangun dan membangun dan
mengembangkan karakter PMR yang berpoman pada prinsip kepalangmerahan untuk
menjadi relawan masa depan.
SIKLUS MANAJEMEN PMR
PEREKRUTAN
Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok PMR melalui
proses promosi, pendaftaran, dan wawancara. Perekrutan dilakukan minimal
setahun sekali pada bulan Juli-Agustus .
Syarat untuk menjadi anggota PMR
adalah :
- WNI atau WNA yang sedang berdomisili di Indonesia
- Berusia 7-20 tahun dan belum menikah.
- Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLTA
- Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar kepalangmerahan.
- Mendapat persetujuan orang tua/wali.
- Menyerahkan formulir pendaftaran ke Pembina PMR di sekolah yang selanjutnya akan diteruskan ke PMI Markas setempat. Sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan masing-masing, maka anggota PMR akan dikelompokan menjadi :
- PMR MULA : usia 7-12 tahun atau setingkat SD
- PMR MADYA : usia 12-16 atau setingkat SLTP
- PMR WIRA : usia 16-20 atau setingkat SLTA
PELATIHAN
Pelatihan ditujukan untuk menguatkan karakter
anggota PMR untuk meningkatkan keterampilan hidup sehat dan menjadi relawan,
anggota PMr tidak hanya tahu dan terampil tapi juga perlu memahami dan
menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam proses pelatihan.
Materi dalam pelatihan PMR meliputi : Gerakan Kepalangmerahan,
Kepemimpinan, Pertolongan Pertama, Sanitasi dan kesehatan, Kesehatan remaja,
Kesiapsiagaan bencana dan Donor Darah.
TRI BHAKTI PMR
Melibatkan anggota PMR dalam berbagai kegiatan
kepalangmerahan merupakan karya dan bakti nyata setelah mengikuti pelatihan,
pengakuan terhadap keberadaan dan kompetensi dalam meningkatkan kualitas
anggota dan organisasi serta memberikan jawaban atas berbagai minat bergabungnya
remaja dengan PMI. Setelah rekruitmen kemudian
mengikuti orientasi dan pelatihan dasar PMR di sekolah, Anda dapat terlibat
dalam berbagai kegiatan, antara lain :
- Pengumpulan bantuan di sekolah untuk korban Bencana.
- Bhakti sosial dengan kunjungan ke Rumah Sakit atau Panti Jompo/asuhan untuk perawatan keluarga, gerakan kebersihan lingkungan, dlsb.
- Ikut gerakan kakek/nenek angkat asuh
- Ikut pelatihan remaja sebaya di bidang kesehatan remaja dan HIV/AIDS.
- Donor darah siswa
- Seni (majalah dinding, lomba-lomba)
- Pertukaran album, program persahabatan remaja palang merah regional/internasional
- Jumbara (Jumpa Bakti Gembira) PMR.
Ruang lingkup kegiatan PMR ini dikenal dengan “Tri Bakti Remaja”, yang
meliputi :
- Berbakti pada masyarakat
- Mempertinggi keterampilan & memelihara kebersihan dan kesehatan
- Mempererat persahabatan nasional & internasional.
PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN
Pengakuan dan penghargaan bertujuan untuk :
- Memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI
- Memberikan rasa bangga dan kesadaran akan kualitasnya bahwa meskipun masih remaja mereka dapat berperan untuk kemanusiaan
- Meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen
- Meningkatkan kualitas kegiatan kepalangmerahan
Dalam rangka memberikan pengajuan dan penghargaan
terhadap PMR, PMI Kota Surakarta telah berhasil menyelenggarakan event PMR
Awards yang merupakan sebuah kegiatan dalam program kerja PMR. Kegiatan ini
merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh PMI Kota dalam mengapresiasi
potensi para anggota PMR yang masih exist, yang mengacu pada peningkatan
mutu SDM anggota PMR.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan dan evaluasi adalah proses berkelanjutan dan melekat pada
keseluruhan siklus. Memerlukan waktu untuk memantau bagaimana mereka melakukan
kegiatan, apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan menjawab
kebutuhan mereka, merupakan sebagian dari tahapan pemantauan dan evaluasi ,
yang jika tidak dilakukan menunjukkan ketidakpedulian PMI terhadap kualitas
anggota, kegiatan, dan Tri Bhakti yang sedang dilakukan.
Kegiatan Palang
Merah Indonesia (PMI)
Kegiatan Palang Merah
Indonesia (PMI) - Pada saat PMI baru terbentuk, banyak kesulitan yang dihadapi.
Kurangnya dana, peralatan dan sumber daya manusia membuat gerak langkah PMI
sedikit terhambat. Namun hambatan ini teratasi dengan banyaknya sukarelawan
yang bersedia bergabung dan membantu PMI. Berbagai kesulitan yang ada, sedikit
demi sedikit dapat teratasi. Sebagai kegiatan awal, dibentuklah Pasukan
Penolong Pertama (Mobile Colone) oleh cabang-cabang PMI. Saat itu baru
terbentuk 40 cabang PMI di seluruh Indonesia. Anggota Pasukan Penolong Pertama
direkrut dari pelajar sekolah tinggi dan menengah.Pada permulaan tahun 1946,
terkumpul 60 orang pelajar wanita yang dididik untuk menjadi pembantu juru
rawat. Mereka dilatih dan diasramakan di Gedung Chr.HBS Salemba, Jakarta.
Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Setelah menyelesaikan pelatihannya,
sukarelawan itu dikirim ke berbagai daerah di luar Jakarta, termasuk ke
daerah-daerah yang masih dilanda pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang
Merah Indonesia semakin menunjukan keberadaannya sebagai lembaga yang melakukan
kegiatan kepalangmerahan di Indonesia. Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan
dalam bertindak, maka PMI perlu mendapat perlindungan hukum dari negara.
Perlindungan hukum itu juga merupakan syarat yang harus diberikan oleh negara,
yang diatur oleh hukum internasional, sebagaimana telah disepakati oleh seluruh
negara di dunia, bahwa satu negara hanya boleh memiliki satu badan
kepalangmerahan.
No comments:
Post a Comment