Rokok :(
Bagi kebanyakan orang mungkin rokok adalah suatu kebutuhan
pokok. Banyak orang yang jika tidak merokok satu hari saja badan serasa
pegal-pegal dan tak bertenaga. Kondisi seperti ini sudah masuk dalam kategori
kecanduan. Hal ini dapat sangat berbahaya karena rokok mengandung zat-zat yang
bersifat racun dan apabila zat-zat tersebut terhirup atau terkonsumsi oleh
tubuh dapat menyebabkan penyakit seperti asma, angina, kanker paru-paru dan
gangguan-gangguan kesehatan seperti yang tertera pada bungkus-bungkus rokok.
Kebiasaan merokok sudah timbul pada masyarakat sejak masih
remaja. Faktor dari teman-teman dan lingkungan tempat tinggal dianggap sebagai
factor utama yang menyebabkan timbulnya keinginan untuk merokok. Seorang pemuda
atau bahkan anak-anak akan merasa mendapatkan penghargaan sosial atau merasa
dianggap jagoan ketika berani untuk merokok. Faktor penasaran dan suka akan
tantangan yang dimiliki anak muda dianggap sebagai faktor lain yang menyebabkan
seseorang merokok. Keluarga dan orang tua juga mempunyai pengaruh besar yang
menyebabkan kebiasaan merokok bagi anak-anak. Bukankah lucu jika orang tua yang
suka merokok melarang anaknya untuk merokok. Karena pada dasarnya sifat
anak-anak adalah meniru, maka anak akan cenderung meniru kebiasaan-kebiasaan
orang di sekelilingnya termasuk kebiasaan merokok.
Kandungan utama rokok diantaranya adalah karbon
monooksida(CO) yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen, TAR yang dapat merusak sel paru-paru serta menyebabkan kanker, nikotin
yang menyebabkan penyakit jantung dan gangguan sirkulasi darah, serta zat-zat
lain yang bersifat racun bagi tubuh. Pada saat orang merokok, nikotin akan
diterima oleh tubuh melalui reseptor asetilkolin-nikotinik yang selanjutnya
disalurkan pada jalur imbalan dan jalur adrenergic. Pada jalur imbalan akan
menimbulkan efek rasa nikmat, ketenangan pikiran, menekan nafsu makan dan
meningkatkan daya piker karena sifatnya memacu system dopaminergik. Sedangkan
pada jalur adregenik akan meningkatkan sorotin yang menimbulkan rasa senang dan
keinginan untuk merokok lagi. Nikotin inilah yang menyebabkan orang kecanduan
dan sulit untuk berhenti merokok.
Kandungan zat kimia yang terdapat pada rokok sangat
berbahaya bagi tubuh. Tidak hanya menimbulkan berbagai gangguan pada kesehatan,
rokok juga dapat merusak penampilan anda. Diantaranya adalah warna kulit pucat,
kulit kendur, timbul garis di sekitar bibir, keriput, gigi dan gusi rusak, jari
menguning, kanker mulut dan rambut rontok. Asap rokok juga menimbulkan berbagai
gangguan pada mata, yaitu menyebabkan iritasi mata, katarak dan kerutan mata
seperti kaki gagak. Tidak hanya merusak penampilan dari luar, rokok juga dapat
menimbulkan kerusakan pada bagian dalam tubuh kita. Diantaranya adalah
menimbulkan rapuhnya tulang, menurunnya stamina dan kemampuan reproduksi, serta
menopause dini.
Selain berbahaya bagi kesehatan diri sendiri, rokok juga
berbahaya bagi lingkungan dan ekosistem. Asap rokok yang dihembuskan setiap
kali merokok mengandung bahan berbahaya seperti cadmium, arsenic dan timah
sehingga menimbulkan polusi udara. Zat ini juga dapat mencemari air tanah
karena jika terkena air selama 1 jam zat-zat tersebut akan larut dan mencemari
air tanah. Setengah dari ikan yang terkena zat ini akan mati dalam hitungan
jam. Hewan-hewan jenis unggas akan mengira punting rokok sebagai makanan yang
mengakibatkan rusaknya saluran pernafasan sehingga banyak ditemui hewan jenis
ini mati muda. Rokok juga mengakibatkan lebih dari 4500 kasus kebakaran yang
terjadi di dunia selama 1 tahun.
Sumber :
Dampak
Merokok
Rokok dibuat dari daun tembakau. Tembakau (Nicotiana tabacum
L.) mengandung suatu senyawa psikoaktif (zat yang dapat mempengaruhi mental,
emosi, dan tingkah laku orang yang memakainya) yang disebut nikotin. Tembakau
diduga berasal dari Argentina. Orang Indian merokok atau mengunyah tembakau
dalam upacara adat sejak zaman dahulu. Columbus memperkenalkan tembakau ke
Eropa pada tahun 1490-an. Dari Eropa, tembakau kemudian menyebar ke Afrika dan
Asia.
Kebun tembakau. Dari daun tanaman inilah diperoleh bahan
baku rokok.
Kadar nikotin dalam tembakau berkisar antara 1% – 4%. Jadi,
dalam satu batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Selain mengandung
nikotin, rokok tembakau juga mengandung zat-zat organik lain dan berbagai bahan
tambahan (zat aditif).
Pada waktu rokok diisap, tersedot pula hasil pembakaran yang
berupa karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), PAH, tar, dinitrogen oksida
(N2O), amonia, dan berbagai zat lain. Jumlah zat-zat itu tidak kurang dari 4000
macam senyawa. Sebagian besar nikotin terbakar ketika rokok dibakar, tetapi
sekitar 0,25 mg nikotin per batang rokok sampai ke paru-paru. Efek negatif dari
beberapa zat kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut :
Karbon monoksida (CO), merupakan gas yang sangat beracun,
mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat
oksigen. Hal itu akan mengakibatkan jantung bekerja lebih keras. Keracunan
karbon monoksida dapat menyebabkan kematian.
PAH, merupakan zat penyebab kanker.
Tar dan resin, suatu cairan kental berwarna kuning-cokelat.
Tar dan resin juga dapat mengiritasi sistem pernapasan, sehingga menjadi sulit
bernapas. Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu kerja paru-paru. Sekitar 30
jenis senyawa yang terdapat dalam tar diduga dapat menyebabkan kanker.
Nikotin, zat bersifat racun dan dapat menyebabkan adiksi
(ketergantungan). Nikotin merupakan stimulan susunan saraf pusat. Dosis fatal
nikotin pada manusia adalah 60 mg.
Perokok pemula dapat mengalami keracunan nikotin. Gejala
keracunan nikotin ditandai dengan mual, muntah, nyeri kepala, keringat dingin,
tak mampu memusatkan pikiran, kesadaran berkurang, dan denyut nadi bertambah
cepat. Pada pemakaian rokok yang lama dapat terjadi ketergantungan fisik.
Gejala pemantangan rokok berupa denyut jantung bertambah cepat, gemetar
(tremor) pada tangan, suhu tubuh naik, dorongan yang kuat untuk merokok lagi,
mudah marah, tekanan darah sedikit menurun, terasa ada kedutan pada otot, nyeri
kepala, dan kehilangan selera makan (anoreksia). Banyaknya gejala pemantangan
itulah yang menyebabkan seorang perokok berat susah berhenti merokok. Oleh
karena itu, jangan pernah mencoba-coba merokok, sebab kebanyakan pecandu rokok
berawal dari hanya sekedar mencoba-coba!
Merokok tembakau jelas merugikan kesehatan. Merokok terbukti
menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit
jantung koroner, dan pengerasan pembuluh nadi (arteriosklerosis). Dewasa ini,
ratusan ribu orang meninggal setiap tahun akibat merokok tembakau. Sebagain
besar di antara perokok itu sebenarnya ingin berhenti. Akan tetapi, rokok
bersifat candu (adiktif). Sekali seseorang terbiasa merokok, sangat sulit
baginya untuk berhenti.
Efek
Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual
dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan
dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya
itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang
merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk
keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian
kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan
bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya
untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
EFEK NEGATIF MEROKOK:
*KANKER
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan
kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas
normal)
menyerang jaringan biologis di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi
darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor
jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti
leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis,
perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi. Pada umumnya, sel kanker
membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Reaksi antara asam
tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin
dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
angiogenesis dan proliferasi sel tumor.[1] Pertumbuhan yang tidak terkendali
tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang
mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah
sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen
kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan
(diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Kanker dapat menyebabkan
banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan,
serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan
mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker
biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Kebanyakan kanker
menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di
negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan,
terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan
dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat
menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa
Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat
berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya
tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker
dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ
lain.
Akibat
Rokok
Kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan terjadinya
penyakit paru-paru dan jantung. Namun kenyataannya, kebiasaan merokok di negeri
ini sudah sulit untuk dihilangkan, bahkan semakin lama semakin meningkat.
Sebagian besar penduduk di negara lain, sudah mulai mengurangi konsumsi mereka
terhadap rokok. Tetapi negara kita, indonesia, justru sebaliknya. Bahkan semua
kalangan di negeri ini sudah menyentuh dan banyak mengkonsumsi rokok. Indonesia
kini menempati ranking ke-4 sebagai negara dengan jumlah perokok terbesar
didunia setelah Amerika Serikat, RRC dan Jepang. Sangat banyak sekali dampak
negatif untuk tubuh jika kita terlalu banyak mengkonsumsi rokok, tetapi mengapa
justru banyak orang yang tidak memperdulikan adanya hal itu. Justru
mereka-mereka yang perokok, mengkonsumsinya setiap hari.
Fenomena merokok di Indonesia memang sudah sangat
memprihatinkan dan bahkan sudah merambah ke anak-anak sekolah. Jika kita
perhatikan di setiap jalan yang kita lalui, seperti di warung nasi,
tempat-tempat nongkrong atau terminal, sering dijumpai sekumpulan siswa berseragam
putih biru (SLTP) atau putih abu-abu (SLTA) bersenda gurau sambil berlomba “
mengepulkan asap”. Tidak hanya diluar sekolah mereka melakukan hal ini. Bahkan
disekolah pun terkadang mereka mencari lokasi terpencil, yang mungkin seluruh
penjaga atau guru sekolah tidak menjangkau tempat tersebut dan memungkinkan mereka untuk merokok bersama
sekumpulan kawannya. Terlebih lagi pada saat jam istirahat. Untuk tahap yang
pertama, mungkin mereka melakukan hal ini karena ajakan dari temannya, atau
mungkin keinginan dari dirinya sendiri untuk mencoba. Tetapi setelah beberapa
kali mengkonsumsinya, bisa saja mereka terkena sydrom “kecanduan” terhadap
barang negatif yang memiliki bahan
adiktif dan nikotin yang sangat tinggi tersebut. Namun setelah kecanduan, kebutuhan
merokok pun meningkat dan bisa saja akibat desakan terhadap merokok malah
mendorong siswa yang akhirnya mengambil salah langkah. Seperti membohongi atau
menipu orang tua, dan mungkin karena demi rokok, ada diantaranya terjerumus
pada tindakan kriminal seperti memeras atau mencuri.
Rokok merupakan suatu bahan adiktif yang memiliki
beribu-ribu racun yang dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia. Zat-zat
yang terkandung di dalamnya mengandung tar, nikotin, karbon monoksida dan lain
sebagainya. Banyak orang yang sudah mengetahui dampak apa yang akan timbul jika
mengkonsumsi rokok, apalagi mengkonsumsinya secara berlebihan. Tetapi banyak
juga yang tidak perduli akan bahaya itu, malah jumlah perokok sekarang semakin
bertambah setiap tahunnya.
Kini merokok sudah benar-benar merambah di kalangan para
remaja. Banyak para orang tua atau orang dewasa yang bertanya-tanya, bagaimana
awal ia mencoba merokok sampai dengan bisa menjadi perokok berat? Sebenarnya
hal yang memicu ia untuk merokok datang dari dirinya sendiri atau paksaan dari
teman-temannya, dan pertanyaan-pertanyaan lain seterusnya. Ini permasalahan
yang harusnya di cari dan di teliti. Hal ini salah dari lingkungan sekitar
pergaulannya, atau memang orang tua yang kurang memberikan pemahaman kepada sang
anak tentang apa yang sebaiknya di lakukan, maupun yang tidak. Harusnya para
orang tua menyadari, bahwa tidak akan cukup pengetahuan yang diberikan
disekolah jika tidak didorong dan diberi bekal pendidikan yang matang dari
kedua orangtuanya.
Ada beberapa dampak positif dan negatif jika mengkonsumsi
rokok :
Dampak negatif :
· Merokok
dapat mengganggu orang lain.
· Merokok
dapat meningkatkan ketergantungan.
· Dapat
menyebabkan pernapasan buruk akibat asap yang terlalu banyak masuk ke dalam
tubuh.
· Meningkatkan
kemungkinan terkena kanker paru-paru.
· Meningkatkan
kemungkinan terkena stroke pada usia muda.
· Menimbulkan
bau yang tidak enak, dsb.
Mengurangi
Dampak Rokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Pria, Wanita, Tua, Muda, Miskin, Kaya, tak luput
jadi pecandu rokok. Dari segi kesehatan, tak ada bukti sedikitpun manfaat
menghisap tembakau. Namun tak mudah untuk melepas ketergantungan dari kebiasaan
buruk ini.
Meski sebagian orang menganggap merokok sebagai suatu
kebiasaan yang wajar, tapi pada kenyataannya merokok bukan sekedar kebiasaan,
sebab rokok mengandung zat-zat seperti nikotin dan karbon monoksida yang dapat
membuat orang kecanduan dan ingin terus-menerus merokok.
Nikotin sebagai zat alkaloid memiliki banyak dampak negatif,
diantaranya meningkatnya tekanan darah dan detak jantung.
Tips Mengurangi Dampak Rokok
Pada beberapa
penelitian terakhir menemukan sebuah terapi herbal yang dapat mengurangi efek
negatif nikotin, yaitu buah pisang. Dalam buah berkulit kuning ini terkandung
zat-zat yang berguna bagi tubuh, diantaranya kalium, potasium, vitamin B6 dan
B12.
Kalium dimanfaatkan oleh saraf otonom untuk mengontrol
frekuensi denyut jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya.
Potasium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, zat ini
juga berperan utama dalam fungsi deyut syaraf dan kontraksi otot. Selain
keunggulan potasium, vitamin B6 dan B12 dalam pisang juga mempunyai peranan
yang sangat besar karena mampu menetralisir efek negatif nikotin dalam tubuh.
Untuk mendapatkan manfaat dari pisang tersebut, kita tak
boleh asal mengkonsumsinya. Pilihlah pisang sudah matang, karena lebih muda
dicerna, sehingga gula buah pada pisang diubah menjadi glukosa alami secara
cepat diabsorsi kedalam peredaran darah.
Konsumsilah beberapa buah pisang secara teratur untuk
mengurangi dampak negatif nikotin pada rokok. Semoga bermanfaat.
Rokok
dan Kesehatan
Masyarakat perokok pada dasarnya menyadari bahwa tembakau
yang dijadikan rokok merupakan salah satu potensi sumber penyakit dan
mengganggu kesehatan diri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini wajar jikalau
rokok merupakan salah satu sumber potensi penyakit manusia, karena rokok
mengandung 4.000 macam zat berbahaya bagi tubuh manusia, salah satunya yang
sering kita dengar dan kita baca dalam bungkus rokok adalah TAR. Suatu zat yang
digunakan untuk campuran aspal jalan. tidak hanya TAR yang sering didengar oleh
kita, dalam satu batang rokok tersebut juga terdapat beberapa zat yang sering
kita dengar misalnya nikotin (kandungan pestisida), ammonia (kandungan
pembersih lantai), karbon monoksida (gas beracun), formalin (bahan pengawet
mayat), arsen (racun tikus), cadmium (bubuk batre), dan lain-lain.
Dengan kandungan yang sangat berbahaya itu, rokok tidak
hanya berbahaya bagi sang penghisapnya namun juga bagi orang yang tidak sengaja
menghisap asap (perokok pasif) dari rokok yang dihisap oleh si perokok, bahkan
akan lebih berbahaya dampaknya kepada perokok pasif ketimbang si perokok itu
sendiri. Hal ini disebabkan perokok pasif tidak langsung menghisap asapnya
namun yang dihisapnya adalah limbah asap dari asap si perokok, terlebih lagi
kalau yang menghisap asapnya adalah anak-anak yang notabene rentan atas segala
bentuk penyakit atas diri dan tubuhnya.
Berdasar hasil studi Mortalitas Survei Kesehatan Nasional
tahun 2001 menyebutkan bahwa di Indonesia, rokok meningkatkan risiko kematian
penderita penyakit kronis menjadi 1,30–8,17 kali lebih besar. Di sisi lain,
pada tahun 2005 biaya kesehatan yang dikeluarkan Indonesia karena penyakit
terkait tembakau mencapai 18,1 miliar USD atau 5,1 kali lipat pendapatan negara
dari cukai tembakau pada tahun yang sama (Kosen, S. 2007 Indonesia Report
Card).
Berbagai macam penyakit yang menghantui para perokok, baik
perokok aktif maupun pasif sangat mengerikan. Ini bisa dicermati dengan
berbagai potensi penyakit seperti berbagai jenis kanker, penyakit paru,
hipertensi, jantung iskemik, stroke, potensi kebutaan, gangguan reproduksi dan
kesuburan, dan lain sebagainya menjadikan rokok merupakan salah satu produk
legal berbahaya bagi yang mengkonsumsinya.
Rokok
dan Kemisikinan
Industri rokok maupun prilaku merokok di masyarakat dalam
aspek sosial ekonomi tidak bisa dilepas dari perspektif kemiskinan. Pada aspek
produksi, banyak faktor atau elemen yang terlibat pada aspek tersebut di
antaranya adalah pemilik pabrik (pemodal), karyawan/buruh, petani tembakau
sampai pada penjual rokok di pinggiran jalan. Ini bisa dicermati pada tahun
2008 produksi dan peredaran rokok di Indonesia sebanyak 250 miliar batang rokok
(sumber: Global Tobacco Control Report, 2008).
Berdasar fakta dan data tersebut apabila di kalkulasikan
secara awam, dari 250 miliar batang rokok di Indonesia potensi beredarnya uang
hanya untuk konsumsi rokok sebesar Rp 125 triliun (asumsi 1 (satu) batang rokok
seharga 500 rupiah), bandingkan dengan Anggaran Belanja Negara Tahun 2010 yang
dianggarkan untuk bidang kesehatan yang hanya ± Rp 18 triliun, juga bidang
bantuan sosial yang hanya ± Rp 64,2 triliun, maupun anggaran untuk bidang
perlindungan sosial yang hanya ± Rp 3,4 triliun.
Ini berarti potensi pemiskinan rakyat Indonesia terbuka
lebar, bagaimana tidak!!! Anggaran negara untuk peningkatan kualitas masyarakat
baik secara sosial, ekonomi maupun kesehatan dikalahkan dengan peredaran rokok
yang diperjualbelikan di Indonesia tanpa ada perlindungan regulasi bagi
warganya. Di sisi lain berdasar hasil tongkrongan penulis pada komunitas
pemulung di pinggiran Jakarta, 10 (sepuluh) orang 4 di antaranya anak berusia
sekitar 15 tahunan yang diajak ngobrol di warung kopi adalah perokok dan mereka
rata-rata menghabiskan 6–12 batang rokok/hari, kalau dirupiahkan dalam sehari
mereka menghabiskan uang 6 ribu–9 ribu rupiah/hari, sedangkan pendapatan mereka
sehari antara 15 ribu–20 ribu rupiah/hari. Ini berarti dari total pendapatan
mereka 40–45% dipergunakan untuk menkonsumsi rokok.
Hal ini menyebabkan kebutuhan pokok keluarga sering
terabaikan, kita bayangkan uang 6 ribu–9 ribu rupiah sebenarnya sangat berarti
bagi mereka untuk kelangsungan hidup sehari-hari. Disebabkan mereka sudah
teradiktif dan kecanduan rokok serta mereka sangat sulit untuk berhenti dari
kebiasaan merokok dan tertipu dengan sugesti iklan rokok yang menyebar tanpa
batas, pada akhirnya mereka mengorbankan kualitas hidup diri dan keluarganya.
Seringkali mereka terjebak antara konsumsi rokok dengan kebutuhan dasarnya
ketika berhadapan dengan jumlah pendapatannya. Begitu juga saat penulis
mengajak ngobrol beberapa buruh industri rokok besar di daerah Jawa Timur pada
pertengahan tahun 2009 lalu, mendapati fakta bahwa 40–50% pendapatan mereka
dihabiskan untuk mengkonsumsi rokok, yang notabene mereka setiap hari bergelut
dengan aroma tembakau dan rokok.
No comments:
Post a Comment