Terimakasih Atas Kunjungannya :-)
Thanks For Visit My Blog
Hari ini adalah hari kebebasan dan kemenangan untuk Chacha dan teman-temannya yang bersekolah di SMA Bunga Bangsa. Tawa senang terdengar di seluruh ruang kelas. Tak terkecuali kelas Chacha. Tema pembicaraannyapun tentu seputar liburan. Sekelompok anak sedang bermain futsal di lapangan samping kantin sekolah, ada juga yang mengumpul merencanakan liburan mereka. Chachapun tak kalah, dia juga sangat berantusias membicarakan seputar liburan bersama ketiga temannya, Lia, Selly, dan Nisa.
Nisa : “Sel, kamu udah punya ide buat liburan kali ini ?”
Selly : “Belum nih.”
Chacha : “Tumben banget sih, biasanya kamu kan yang paling duluan menyampaikan ide- idemu yang brilian itu.” (sedikit menyindir)
Lia : “Iya betul banget tuh Cha.” (berusaha memihak kepada Chacha)
Selly : “Ah... kalian apaan sih, aku tuh . . . . .” (belum selesai Selly menyelesaikan perkataanya, buru-buru dipotong Chacha)
Chacha : “Pasti laper , iya kan ?” (Chacha tertawa melihat tingkah temannya yang satu itu)
Selly : “Tau aja sih.” (sambil meringis)
Lia : “Huh payah banget sih, masih pagi kok udah laper.” (sedikit meledek)
Chacha : “Yaudah, sekarang kita ke kantin makan dulu deh.”
Ttttttttttttt, bunyi bel tanda pulang sudah terdengar. Semua murid telah diperbolehkan pulang. Alhasil hanya ada Chacha, Lia, Selly, dan Nisa yang masih menikmati soto di kantin.
Chacha : “Gimana kalo kita lanjutin nyusun rencana liburannya dirumahku aja.” (memulai pembicaraan)
Nisa : “Boleh boleh.”
Lia : “Enaknya jam berapa Cha ?”
Chacha : “Aku sih terserah kalian aja. Soalnya aku nanti juga gak kemana-mana kok.”
Selly :“Gimana kalau jam 11 aja ?”
“OK.” jawab mereka serempak.
Sesuai dengan perjanjian tadi, sekitar pukul 11 ketiga temannya sudah sampai dirumah Chacha. Tanpa menghiraukan ucapan tuan rumah yang membukakan pintu, mereka langsung menyelonong masuk menuju teras belakang yang menjadi tempat favorit untuk mereka dan tentunya juga bagi Chacha sendiri untuk melepas penat.
Ketiga temannya langsung merebahkan diri di sofa.
Chacha : “Gimana, kalian udah punya ide?” (sembari membawa camilan untuk sahabatnya)
Selly : “Kalo aku sih, gimana kalo kita pergi ke Bali ?”
Lia : “Seru juga sih itu, tapi pasti kita gak dapat persetujuan deh.” tambah Lia.
Nisa : “Soal ke Bali di delay aja deh. Emmm, aku punya ide. Gimana kalo kita pergi ke Jogja aja ?”
Selly :“Plus menginap pasti seru banget deh.”
Chacha : “Seru juga. Usulan bisa diterima tuh” (Chacha tak mau kalah)
Lia : “Tapi gimana transportasinya buat kesana ? Kalo kita naik pramex, pasti sulit menuju tempat wisatanya. Kan gak semuanya ada angkutan umumnya.”
Chacha : “Masalah transportasinya aku juga bingung. Tapi aku akan berusaha membujuk orang tuaku supaya boleh membawa mobil ke Jogja.”
Nisa : “Kalo dibolehin pasti tambah seru deh.”
Selly : “Oh ya aku hampir lupa untuk mengatakan hal ini. Kita perginya berempat saja, gak boleh ada cowok yang ikut. Itu hanya akan membuat kita semakin ribet.”
Chacha : “Iya, kita harus menikmatinya tanpa ada gangguan dari siapapun.”
Kemudian Chacha mengajak teman-temannya untuk makan siang. Setelah Chacha selesai makan, dia memutuskan untuk meninggalkan ketiga temannya yang masih berkutat dengan makanan masing-masing.
“Kalian lanjutin makannya aja, aku mau keatas dulu ya.” kata Chacha yang kemudian bergegas menuju ruang keluarga di lantai atas. Setelah mendapat posisi duduk yang nyaman, diapun mengambil ganggang telepon dan memencet nomor yang begitu dihafalnya. Setelah tersambung, terdengar suara dari seberang yang begitu dia rindukan.
Mama : “Halo sayang.” (suara dari seberang telepon)
Chacha : “Hai Mama, gimana kabarnya disitu.”
Mama : “Alhamdulillah baik, kamu sendiri ?”
Chacha : “Aku baik-baik juga. Papa kemana Ma ?” (tanyanya ingin tahu)
Mama : “Papa baru keluar. Kak Dion kemana Cha ?”
Chacha : “Tadi sih katanya mau ketemu sama temen lamanya gitu Ma.”
Mama : “Kapan nyusul kesini Cha, Mama sama Papa udah kangen sama kalian.”
Chacha : “Belum tau juga sih Ma, abisnya Kak Dion sibuk sih. Padahal aku juga udah ngebet pengen kesitu.”
Chacha : “Ma…” (lanjutnya)
Mama : “Ada apa Cha ?” (tanyanya halus)
Chacha : “Mama boleh enggak aku pergi ke Jogja sama teman-temanku ?” (tanya Chacha penuh pegharapan)
Mama : “Mama sih boleh-boleh aja. Tapi gak tau sama Papa boleh apa enggak.”
Chacha : “Bujuk papa ya Ma, Oh ya tanyakan juga bolehkah aku membawa mobil…” (tanyanya lirih takut kena celotehan Mamanya)
Mama : “Kalo bawa mobil suruh nganterin Kak Dion aja.”
Chacha : “Ayolah Ma, bujuk Papa juga yah ? Itung-itung sebagai hadiah kelulusanku. Lagian aku kan juga udah punya SIM.”
Mama : “Iya Mama bantu.”
Chacha : “Udah dulu ya Ma. Kasihan tuh sama teman-temanku yang nunggu dibawah. Salam buat Papa, aku merindukan kalian.”
Mama : “Iya. Baik-baik disitu.”
Setelah menutup telepon Chacha bergegas menemui temannya. Ternyata ketiga temannya sedang asyik ngobrol.
Chacha : “Sorry ya, aku tinggalin kalian agak lama.” (merasa bersalah)
Selly : “Ngapain aja sih kamu diatas ?” (tanyanya ingin tahu)
Chacha :“Aku habis nelpon Mamaku ngasih tau soal rencana liburan kita.”
Nisa :“Oh bagus deh.” (tanggap banget sih pikirnya)
Lia : “Trus Mama kamu gimana Cha ?”
Chacha : “Mamaku sih ngijinin, tapi kalo bawa mobil katanya mau dibicarain sama Papaku dulu. Yah, semoga aja dibolehin.” kata Chacha penuh pengharapan.
“Amiin.” Lanjut mereka bertiga.
Setelah mendapat persetujuan dari masing-masing orangtuanya. Chacha dan ketiga sahabatnya memutuskan berangkat 3 hari setelah acara Pentas Seni di sekolahnya. Alhasil tempat wisata yang akan dikunjungi adalah Pantai Baron, Pantai Parangtritis dan Malioboro. Mereka juga memutuskan untuk menginap di rumah Chacha malamnya. Agar mereka tidak saling menunggu saat akan berangkat nantinya.
Kelompok 7 :
1. Nia Ardinurrohmah (7)
2. Fella Adiatika (21)
3. Nuraini Anis A (27)
4. Aulia Raissara P (29)
5. Firma Aditya S (30)
ALWAYS REMEMBER :
http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com
Wednesday, 26 December 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
menarik
ReplyDeleteterimakasih udah berkomentar & jangan lupa untuk berkunjung lagi :-)
Delete