Thanks For Visiting My Blog
Kelompok 1
Nama : Anita fitri f.
Asih windarti
Aulia nur s.
Ayu cendana s.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE
I.
DEFENISI
Stroke :
Adalah disfungsi neurologi akut yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak (dalam
beberapa detik) atau timbul secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan
tanda yang sesuai dengan daerah fokal yang terganggu.
Stroke
:
defisit neurologi yang mempunyai awitan
mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari CVD. Hampir sekitar
3/4 stroke akibatkan oleh obstruksi vaskular (trombi atau emboli), mengakibatkan
iskemia dan infark. Sekitar 1/4 kasus stroke
adalah haemorhagi, yang diakibatkan oleh penyakit vaskular hipertensif
(yang menyebabkan haemoragi intraserebral), ruptur aneurisme, atau malformasi
arteriovenosa (AVM).
II.
ETIOLOGI :
A. Trombosis, biasanya
disebabkan oleh kerusakan lokal dinding pemuluh darah akibat aterosklerosis dan
hipertensi.
B. Embolisme, akan
mengakibatkan keadaan yang terjadi perlahan-lahan sehingga pembuluh anatomosis
tidak mempunyai kesempatan melebar dan mengkompensasi.
C. Perdarahan cerebri.
III.
PATOFISIOLOGI
Perdarahan cerebri termasuk urutan
ketiga dari semua penyebab utama kasus GPDO (gangguan pembuluh darah otak) .
Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan
oleh ruptura arteria serebri. Ekstravasasi darah terjadi didaerah otak
dan /atau subaraknoid, sehingga jaringan yang terletak disekitarnya akan
tergeser dan tertekan.Darah ini sangat mengiritasi jaringan otak, sehingga
menyeakan vasospasme pada arteria disekitar perdarahan. Spasme ini dapat
menyebar keseluruh hemisfer otak. Bekuan darah yang semula lunak dan menyerupai
selai merah akhirnya akan terlarut dan mengecil, sehingga otak otak yang
terletak disekitar tempat bekuan dapat membengkak dan mengalami nekrosis.
IV.
KLASIFIKASI:
1. Stroke Haemorhagi
Disebabkan oleh pecahnya oleh pemuluh darah
otak pada fokal tertentu sehingga
menyebabkan perdarahan yang akan menekan otak.
2.
Stroke Non Haemorhagi.
Disebabkan oleh adanya iskemia, suplai darah keotak menurun yang dapat
menyebabkan
hipoksia , anoksia dan hipoglikemia sehingga dapat menimbulkan infark
pada bagian otak yang
terkena.
V.PENATALAKSANAAN:
1. Terapi pengobatan.
A. Pada Haemorhagik : - pemberian obat Antifibrinolitik
-
pemberian obat anti odema otak
B. Pada Infark / Non Haemorhagik :
- Pemberian anti odema otak
- Pemberian anti agregasi platelet atau anti koagulan
- Perbaikan metabolisme Otak.
2. Tindakan Perawatan .
· Membebaskan
jalan nafas
· Menjaga
tekanan darah yang mencukupi kebutuhan otak
· Mencegah
/ mengurangi edema otak
· Memperhatikkan
miksi dan keseimbangan cairan
· Memperhatikan
defekasi dan nutrisi.
3. Terapi operatif
4. Pencegahan
VI.
KOMPLIKASI.
· Hernia
otak
· Aspirasi,
atelektasis
· Gagal
nafas
· Kontraktur
· Disritmia
jantung
Diagnosa Keperawatan
Perubahan ferfusi
jaringan b/d Interupsi aliran darah
Tujuan
:
|
Fungsi
neurologis normal, dampak perubahan fungsi normal, sirkulasi otak normal
|
Intervensi :
(Mandiri)
|
1. Tentukan
faktor-faktor yang b/d keadaan / penyebab khusus selama koma dan potensial
terjadinya peningkatan TIK
2. Pantau / catat
neurologis sesering mungkin dan bandingkan keadaannya dengan keadaan normal /
standard
3. Pantau tanda-tanda
vital
4. Pertahankan keadaan
tirah baring
Kolaborasi
:
1. Berikan O2 sesuai
indikasi
2. Berikan obat sesuai
indikasi
|
Rasional
:
|
1. Mempengaruhi penerapan intervensi
2. Mengetahui kecenderungan tingkat
kesadaran dan potensial peningkatan TIK
3. Variasi mungkin terjadi o/k
tekanan / trauma serebral pada daerah vasomotor otak
4. Aktifitas / stimulasi yang
kontinudapat meningkatkan TIK. Istirahat total dan ketenangan mungkin
diperlukan untuk pencegahan
|
Kolaborasi
:
1. Menurunkan hipoksia
yang dapat menyebabkan vasodilatasi serebral dan tekanan meningkat /
terbentuknya edema
2. Dapat digunakan
untuk meningkatkan / memperbaiki aliran darah serebral
|
ALWAYS REMEMBER : http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com
No comments:
Post a Comment