ini saya mau membagikan tugas saya menganilisis citraan puisi dan parafrasenya, langsung saja :
ANGIN
Di kesepian malam aku sendiri
Termenung dibawah cahaya rembulan
Pucuk-pucuk daun meliuk indah
Mengikuti irama angin perlahan
Angin…., Aku hargai kau menghiburku
Memang tidak ingin aku berlama-lama
Larut dengan gelapnya malam
Terombang-ambing oleh kelamnya awan
Angin…., Tolong katakan pada bintangku
Aku rindu dan berharap dia hadir disini
Dengan segala ketulusan cintanya
Ingin aku mengajaknya bernyanyi
Menari, berdansa berdua
Angin…, katakanlah padanya
Aku perlu belaian sejuta kasihnya
Ingin aku menikmati indahnya malam ini
Dengan kehangatan peluk mesranya
Angin…, untuk yang terakhir
Katakanlah padanya
Terombang-ambing oleh kelamnya awan
Angin…., Tolong katakan pada bintangku
Aku rindu dan berharap dia hadir disini
Dengan segala ketulusan cintanya
Ingin aku mengajaknya bernyanyi
Menari, berdansa berdua
Angin…, katakanlah padanya
Aku perlu belaian sejuta kasihnya
Ingin aku menikmati indahnya malam ini
Dengan kehangatan peluk mesranya
Angin…, untuk yang terakhir
Katakanlah padanya
Sumber : Google
ANALISIS PUISI
Pengarang : NN
Maksud Puisi : Tentang seseorang yang merindukan kekasihnya.
Citraan : a. Penglihatan : -bait 1 baris ke
2 : Termenung dibawah cahaya rembulan
3 : Pucuk-pucuk daun meliuk indah
-bait 2 baris ke
3 : Larut dengan gelapnya malam
4 : Terombang-ambing oleh kelamnya malam
9 : Menari, berdansa berdua
12 : Ingin aku menikmati indahnya malam ini
b. Pendengaran : -bait 1 baris ke
1 : Di kesepian malam aku sendiri
4 : Mengikuti irama angin perlahan
c. Perabaan : -bait 2 baris ke
11 : Aku perlu belaian sejuta kasihnya
13 : Dengan kehangatan peluk mesranya
Parafrase :
ANGIN
Di kesepian malam aku sendiri
(sedang) Termenung dibawah cahaya rembulan
(melihat) Pucuk-pucuk daun meliuk indah
Mengikuti (suara)irama angin perlahan (//)
Angin…., Aku (meng)hargai kau menghiburku (/)
Memang tidak ingin aku berlama-lama
Larut dengan gelapnya malam(kesedihan)
Terombang-ambing oleh kelamnya awan(penyesalan) (//)
Angin…., Tolong katakan pada bintangku (kekasihku) (/)
(bahwa) Aku rindu dan berharap dia hadir disini
Dengan segala ketulusan cintanya
Ingin aku mengajaknya bernyanyi (/)
Menari, berdansa berdua (//)
Angin…, katakanlah padanya
(bahwa) Aku perlu belaian sejuta kasihnya
Ingin aku menikmati indahnya malam ini
Dengan kehangatan peluk mesranya (//)
Angin…, untuk yang terakhir (kalinya) (/)
Katakanlah padanya (//)
Parafrase :
ANGIN
Di kesepian malam aku sendiri sedang termenung dibawah cahaya rembulan melihat pucuk-pucuk daun meliuk indah mengikuti suara angin perlahan. Angin, aku menghargai kau menghiburku, memang tifak ingin aku berlama-lama larut dengan kesedihan terombang-ambing oleh penyesalan. Angin, tolong katakan pada kekasihku, bahwa aku rindu dan berharap dia hadir disini dengan segala ketulusan cintanya ingin aku mengajaknya bernyanyi, menari, berdansa berdua. Angin, katakanlah padanya bahwa aku perlu belaian sejuta kasihnya ingin aku menikmati indahnya malam ini dengan kehangatan peluk mesranya. Angin untuk terakhir kalinya katakanlah padanya.
No comments:
Post a Comment