Thanks For Visiting My Blog
Harimau dan Kerbau
Cerita Rakyat Lombok
Dahulu kala, di suatu
padang kering dan tandus hiduplah seekor kerbau kurus. Karena hampir tiap hari
tak mendapatkan rumput, maka kerbau itu pergi ke padang yang lain. Sampailah
dia ke padang dimana banyak rumputnya. Hatinya gembira melihat rumput hijau
itu.
“Nah, inilah makananku,”
gumamnya sendiri dan tersenyum.
Tapi tiba-tiba muncullah
seekor harimau besar menghadangnya. Lalu dia berkata, “O, tidak mudah kau ambil
makan di sini kecuali sudah mendapat ijinku.”
“Kalau begitu ijinkanlah
aku memakannya,” pinta kerbau.
“Silakan, asal kau mau
memberikan sesuatu padaku,” jawab harimau. “Sebab setiap siapa datang kemari
untuk makan rumput pasti berjanji akan memberikan sesuatu untukku. Bagaimana
kalau kau besok memberikan hatimu kepadaku?”
Kerbau berpikir sejenak.
“Biarlah akan kuberikan
padamu,” akhirnya kerbau berjanji akan memberikan hatinya kepada harimau.
Beberapa hari kemudian
harimau menemui kerbau, tapi si kerbau sudah mengerti maksud kedatangan
harimau.
“Bagaimana janjimu,
kerbau?” tanya harimau,
“Kau terlalu cepat
menagih janjimu,” jawab kerbau. “Sabarlah besok kalau badanku sudah gemuk.”
Selang beberapa bulan
kemudian badan kerbau memang sudah nampak gemuk. Karena itulah, maka harimau
ingin segera kerbau memenuhi janjinya. Tapi si kerbau tak mau menyerahkan
hatinya. Dia ingin mempertahankannya. “Kenapa aku harus menyerahkan
satu-satunya hatiku? Padahal hanya karena aku makan rumput di sini. Bukankah
rumput ini juga milikku?” pikirnya.
Mendengar geram harimau,
kerbau siap melawannya. Dan memang terjadilah pertarungan sengit antara dua
binatang itu. Lama juga pertarungan yang nampak saling serang menyerang itu.
Tapi akhirnya kerbau tak kuat menahan serangan harimau. Dia lari. Tapi harimau
terus mengejarnya.
Di tengah perjalanan
kerbau berjumpa dengan kuda.
“Ada apa kau lari
terengah-engah?” tanya kuda terheran-heran.
“Aku dikejar harimau.
Hendak membunuhku,” jawab kerbau tersengal-sengal.
“Jangan kuatir!
Bersembunyilah di balik badanku!” suruh kuda.
Ketika harimau datang
terjadilah perkelahian antara harimau dan kuda. Mereka saling dorong mendorong.
Saling memagut. Saling ingin merobohkan. Tapi akhirnya kuda pun terpaksa
mengakui keperkasaan si raja hutan.
Kuda dan kerbau terpaksa
lari menemui banteng.
“Tolong kawan, kami akan
dibunuh harimau. Dia mengejarku sekarang. Tolonglah …” kata kuda gelisah.
“Baiklah. Jika harimau
ingin membunuhmu, biarlah dia membunuh si banteng perkasa ini lebih dulu,” ujar
banteng bangga. “Mana dia sekarang?”
Belum lagi kuda dan
kerbau menjawab, harimau telah melompat dan menerkam banteng. Dia menerjangnya
sekuat tenaga. Terjadilah pertarungan sengit. Tapi akhirnya bantengpun terpaksa
menyerah kalah. Mereka bertiga lari tunggang langgang. Sedangkan harimau terus
mengejarnya, seolah belum puas bila belum memakan ketiga binatang itu.
Sampailah mereka di
sebuah padang rumput dimana terdapat sebuah sumur tua. Mereka bertemu dengan
kambing dan memberitahukan kalau mereka dalam keadaan bahaya, hendak dibunuh
harimau. Dan tanpa banyak kata kambing segera bersiap membantunya. Dia
mengoleskan buah kaktus hingga badannya merah.
Tiba-tiba harimau datang
dengan geramnya.
“Kamu lihat kerbau dan
kawan-kawannya?” tanya harimau garang.
“Ya, kenapa?” jawab
kambing.
“Mereka hendak kubunuh.”
“Mereka telah kubunuh
semua, karena menggangguku. Kau pun akan kubunuh jika menggangguku. Lihatlah
badanku sampai merah begini. Ketiga binatang itu telah kubinasakan.”
“Dimana mereka sekarang ?”
kejar harimau belum puas.
“Kalau kau ingin melihat
mereka, tengoklah sumur itu!”
Harimau heran. Lalu dia
melongokkan kepalanya ke dalam sumur. Tapi belum lagi dia melihat isi sumur,
banteng mendorongnya dari belakang hingga harimau terjerembab ke dalam sumur
tua itu. Matilah harimau. ***
ALWAYS REMEMBER : http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com
No comments:
Post a Comment