Thanks For Visiting My Blog
Ucapan Ajaib dari Peri
Dahulu, ada seorang
janda yang memiliki dua anak perempuan. Anak yang sulung angkuh dan pemarah
seperti ibunya, sedangkan yang bungsu manis dan lemah lembut.
Sang ibu sangat
memanjakan anaksulung nya yang memiliki sifat yang mirip dengannya, dan
memperlakukan si bungsu dengan sangat buruk. Si bungsu disuruhnya melakukan
hamper semua pekerjaan di rumah. Salah satu dari tugas si bungsu yang malang
adalah berjalan kaki 1 kilometer jauhnya ke sebuah mata air dan membawa pulang
air dalam sebuah ember besar.
Pada suatu hari saat si
bungsu sedang mengambil air di mata air, seorang wanita tua datang dan meminta
air untuk minum.
“Tunggu sebentar, akan
kuambilkan air yang bersih untuk Ibu,” kata si bungsu kepada wanita tua itu.
Diambilnya air yang paling jernih dan bersih, lalu diberikannya kepada wanita
tua itu dengan menggunakan teko air agar dapat dengan mudah diminum.
Wanita tua yang
sebenarnya adalah seorang peri itu berkata, “Kamu sangat sopan dan suka
menolong, jadi akan kuberikan keajaiban untukmu. Setiap kata yang kamu ucapkan
akan mengeluarkan sekuntum bunga, batu permata, dan mutiara dari mulutmu.”
Si bungsu tidak mengerti
maksud wanita tua itu. Ia hanya tersenyum lalu berpamitan dan berjalan pulang.
Sesampainya di rumah,
ibunya memarahinya karena terlalu lama membawakan air. Si bungsu meminta maaf
kepada ibunya dan menceritakan kejadian yang dia alami, bahwa ia menolong
seorang wanita tua yang kemudian memberinya keajaiban. Selama si bungsu
bercerita, bunga-bunga, batu permata dan mutiara terus berjatuhan keluar dari
mulutnya.
“Kalau begitu, aku harus
menyuruh kakakmu pergi kesana.” Kata sang ibu. Lalu disuruhnya si sulung untuk
pergi ke mata air dan apabila bertemu dengan seorang wanita tua, disuruhnya si
sulung untuk bersikap baik dan menolongnya.
Si sulung yang malas
tidak mau pergi berjalan kaki sejauh itu. Namun dengan tegas, ibunya
menyuruhnya pergi, “Pergi kesana sekarang juga!!!” sambil menyelipkan wadah air
dari perak ke dalam tas si sulung.
Sambil menggerutu si
sulung berjalan menuju mata air. Saat tiba disana, ia berjumpa dengan wanita
tua itu. Tapi kali ini wanita tua itu berpakaian indah bagaikan seorang ratu.
Lalu, wanita tua itu meminta minum kepada si sulung.
“Apa kamu kira aku
datang sejauh ini hanya untuk memberimu minum? Dan jangan pikir kamu bisa minum
dari wadah air perakku. Kalau mau minum ambil saja sendiri di mata air itu!”
kata si sulung kepada wanita tua itu.
Karena sikapnya yang
kasar, wanita tua yang sebenarnya seorang peri itu mengutuknya. “Untuk setiap
kata yang kamu ucapkan, seekor katak atau ular akan berjatuhan keluar dari
mulutmu!”
Saat tiba di rumah, si
sulung menceritakan apa yang dialaminya kepada ibunya. Saat bercerita, beberapa
ekor ular dan katak berjatuhan keluar dari mulutnya.
“Astaga!”, teriak ibunya
jijik. “Ini semua gara-gara adikmu. Di mana dia?”
Sang ibu lalu pergi
mencari si bungsu. Karena ketakutan, si bungsu lalu lari dan bersembunyi di
hutan.
Seorang Pangeran yang
sedang berburu terkejut melihat seorang gadis yang sedang menangis sendirian di
hutan. Ketika Pangeran itu bertanya, dengan tersedu-sedu si bungsu menceritakan
apa yang terjadi. Saat bercerita, bunga-bunga, mutiara serta batu permata pun
berjatuhan dari mulutnya.
Pangeran jatuh hati
kepada gadis yang baik itu. Dan Pangeran juga tahu ayahnya tidak akan keberatan
mendapatkan seorang menantu yang baik seperti itu, apalagi dengan mutiara serta
batu permata yang terus dihasilkannya. Maka Pangeran pun membawa si bungsu ke
istana, lalu mereka menikah dan hidup berbahagia.
Sementara itu di rumah,
sikap si sulung menjadi semakin memuakkan, dan ia pun terus menerus
mengeluarkan katak serta ular dari mulutnya, sampai-sampai ibunya pun mengusirnya
dari rumah.
ALWAYS REMEMBER : http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com
Thanks forr this
ReplyDeleteAppreciate youur blog post
ReplyDelete